masukkan script iklan disini
Pesawaran, CahayaNasional.com -- Bersinergi dengan Pemerintah Daerah Pesawaran seorang Kepala Desa yang bisa disebut Pejuang Masyarakat Terpencil di Desa Harapan Jaya, berangkat dari seorang RT yang selanjutnya menjabat sebagai Kepala Dusun di Dusun Cikantor yang saat ini sudah pemekaran Menjadi Desa. Dusun cikantor yang sebelumnya hanya merupakan salah satu dusun di Desa Sinar Harapan kemudian sejak tahun 2012 sudah mekar dan menjadi Desa Harapan Jaya kemudian setelah berdirinya Desa tersebut Anawi menjadi Kepala Desa.
Kemudian setelah menjadi Kepala Desa melihat warga masyarakat yang sulit menjalani kehidupan di daerah, anawi terus berusaha mengembangkan desanya dengan mendengar kebutuhan masyarakat terhadap Fasilitas Umum,salah satunya dengan mengajukan akses listrik untuk masyarakat ke PLN.
"iya,saya yang mengajukan listrik masyarakat ke PLN, dulu disini masih gelap gulita kalau malam, masyarakat mengeluh ingin seperti masyarakat yang diluar sana, bisa terang kalau malam, akhirnya saat pengajuan saya diterima PLN,disini bisa teraliri listrik dan sudah tidak gelap lagi,masyarakat juga bisa menggunakan alat elektronik sejak itu" Jelas Kepala Desa
Selain itu dijelaskan juga oleh asnawi,saat awal beliau menjabat jalan-jalan yang ada didesa nya masih dalam kondisi rusak parah.
"Dulu disini jalan masih sangat rusak, bahkan jalan didepan rumah saya saja dulunya masih berupa galengan sawah,kalau kita lewati,sebelah kaki kita di galengan sawah,sebelahnya lagi tercebur ke sawah" Ungkap asnawi prihatin.
"Ojek saja tidak berani mengantar masyarakat sampai masuk ke sini, apa lagi saat musim hujan mas, pengojek saat itu takut tidak bisa pulang,karna jalan becek dan tidak bisa di lalui motor" tambahnya.
Kemudian melihat hal ini,Kepala Desa Asnawi mencoba untuk mengajukan pembangunan jalan ke Pemerintah Daerah Pesawaran,sampai akhirnya terealisasi pembangunan akses jalan yang lebih baik untuk masyarakat.
"saya coba ajukan ke Pemerintah Daerah Pesawaran dan tidak lama dari pengajuan saya diterima, langsung di bangun akses jalan untuk kami dari Pemerintah Daerah" jelasnya
Selanjutnya setelah menyelesaikan pembangunan fasilitas masyarakat di atas,asnawi kembali dihadapkan dengan akses jembatan sebagai rute utama anak-anak untuk berangkat dan pulang sekolah yang hanya terbuat dari bambu.
"selesai itu,saya juga prihatin melihat para calon penerus bangsa ini saat ingin menimba ilmu kesekolah,karena jembatan yang mereka lalui masih terbuat dari bambu,yang kalau dilewati dengan tidak hati-hati bisa saja patah,dan saat dilewati terlihat tidak setabil" jelasnya.
"iya,saya foto jembatannya dan coba juga ajukan ke Pemerintah Daerah Pesawaran untuk pembangunan jembatan, yang kemudian mungkin karena pemerintah melihat pembangunan didaerah terpencil harus didahulukan, Alhamdulillah jembatan dibangun oleh Pemerintah daerah" tambahnya.
Asnawi juga menceritakan bahwa selama menjabat kepala desa,beliau bersama istri seringkali mengantarkan masyarakat yang sakit menuju ke Rumah Sakit.
"saya dan istri mas yang antar ke rumah sakit,karena disini kendaraan umum tidak ada, jadi saya sebagai kepala desa merasa memiliki kewajiban untuk membantu sebagai pelayan masyarakat" ungkapnya.
"tetapi,dengan seringnya kami pulang pergi antar masyarakat ke Rumah Sakit,ada saja orang yang menyindir dengan kalimat yang tidak baik, namun karena kami ikhlas membantu, kalimat tersebut justru kami jadikan semangat untuk kami terus membantu masyarakat" tutupnya. (Red)