masukkan script iklan disini
CahayaNasional.com, Pesawaran -- Surat yang dikeluarkan oleh Tim Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Pesawaran nampak hanya dikira main-main oleh oknum yang mengatasnamakan Relawan dan Aktivis Jaringan Rakyat (JR) yang nampak memihak PTPN VII terlihat di beberapa pemberitaan Media Online beberapa waktu lalu, tak hanya itu Statement juga jelas dikatakan oleh Kepala Kantor ATR/BPN Kabupaten Pesawaran Sri Rezeki, dalam rapat yang digelar bersama Senator DPD RI Abdul Hakim beberapa bulan lalu, yang menyatakan lahan seluas 329 Hektar di Tanjung Kemala Desa Tamansari, BPN tidak memiliki selembar surat apapun terkait lahan tersebut.
Menyikapi statement yang dilontarkan Andi dari Aktivis Jaringan Rakyat (JR) yang menyebut bahwa lahan perkebunan karet dengan luas 329 hektar yang ada di Tanjung Kemala Desa Tamansari Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran Lampung langsung mendapatkan tanggapan keras dari Ketua Harian Forum Masyarakat Pesawaran Bersatu (FMPB) Safrudin Tanjung, dirinya sangat menyayangkan adanya pihak-pihak tidak berkompeten yang ikut-ikutan berkomentar dan tanpa data yang jelas.
"Mengenai lahan 329 itu kita siap adu data siapa yang sebenarnya menyerobot lahan itu. kalau gak ada data jangan asal ngomong, seharus kalau dia itu ngaku sebagai aktivis semestinya ikut membantu meluruskan persoalan itu, bukan malah sebaliknya "Ucap Tanjung, Selasa (30/1/2024).
Apa lagi statement yang diplintir itu dilontarkan Andi dibeberapa media masa, dengan dasar pernyataan Menkopulhukan Mahfud MD saat datang ke Bandar Lampung dalam acara Tabrak Prof Mahfud.
"Kita Tahu apa yang diutarakan Mahfud itu tidak seperti apa yang dilontarkan Andi, tapi itu sengaja dipelintir. Dimana kita tahu yang dikatakan Menkopulhukan itu secara tegas menyebut permasalahan seperti ini juga banyak terjadi didaerah lain, jadi Kita harus selesaikan secara hati-hati dan fair (adil)"Ungkap Tanjung menceritakan apa yang dikatakan Mahfud.
Jadi terkait permasahan lahan 329 hektare tersebut tegas Tanjung, untuk Andi yang mengaku dari aktivis Jaringan Rakyat (JR) jangan sok tahu. "Kalau tidak ada data jangan asal ngomong. Jadi saya tegaskan sekali lagi yang melakukan penyerobotan lahan itu bukan masyarakat melainkan pihak PTPN 7" ungkap Tanjung .(Red).